Serotonin dan Bunuh Diri
Bagaimana aku tau hal itu? Pada tahun 1992, ketika aku masih menjadi mahasiswa di universitas di USA, dan tinggal di asrama, roommate ku menemukan teman satu lantai kami tergantung di tangga asrama sudah tidak bernyawa. Hal yang sangat mengejutkan dan meninggalkan trauma pada kami teman-teman nya.
Setelah kejadian itu, kami semua mendapatkan bimbingan dan terapi dari psikolog dan dokter setempat. Di sini lah aku belajar tentang serotonin. Singkatnya, karena kekurangan gizi, seseorang menjadi kekurangan serotonin, yang dapat membuat orang tersebut berpikiran untuk bunuh diri. Mungkin hal ini yang ditekankan oleh si dokter, karena kami mahasiswa yang tinggal di asrama kebanyakan kurang memperhatikan asupan gizi kami.
Aku bukan dokter atau ahli apapun, tapi aku nulis ini berdasarkan hasil research di internet. Semoga tulisan ini berguna terutama bagi para orang tua untuk terus memperhatikan gizi anak-anaknya.
Lebih dari 100.000 reaksi kimia terjadi dalam otak kita setiap detiknya. Serotonin adalah 'neurotransmitter', yang berarti serotonin berpindah dari neuron yang satu ke neuron yang lain di dalam otak sambil membawa pesan-pesan kimia. Selain sebagai pembawa pesan kimia, serotonin diyakini juga memberikan rasa senang, dan membantu mengontrol moods dengan memberikan efek tidur, ketenangan dalam pikiran dan melepas depresi. Beberapa obat anti depresi, bekerja dengan membuat serotonin tetap berada dalam proses penyampaian pesan kimia sebelum pesan kimia itu di serap oleh neuron, sehingga memberikan efek ketenangan.
Beberapa riset telah menghubungkan rendahnya level serotonin dengan depresi sedang seperti, ketakutan, anxiety, apatis, insomnia, lelah yang lalu dapat menjadi keinginan bunuh diri.
Telah dibuktikan pula bahwa ada hubungan erat antara asupan gizi dengan level serotonin dalam otak. Beberapa jenis makanan dapat mempengaruhi kinerja otak dan neurotransmitter di otak, yang mengontrol bagaimana seseorang berperilaku. Pisang, kacang-kacangan, dan sayuran merupakan beberapa jenis makanan yang memiliki protein yang dapat meningkatkan serotonin. Salah satu artikel dari about.com yaitu http://depression.about.com/b/a/058675.htm juga memberikan gambaran bagaimana kekurangan gizi menyebabkan depresi dan meningkatnya keinginan bunuh diri.
Jadi rasanya masuk diakal kalau banyak dari anak-anak dan masyarakat Indonesia yang mengambil jalan pintas mengakhiri hidup mereka, dikarenakan ekonomi yang rendah yang menyebabkan asupan gizi mereka tidak terperhatikan dengan baik.